Kamis, 12 April 2012

Doa..doa..doa.. *part 2

Berasa sudah lama banget nggak corat-coret notes. Doa..doa..doa.. part Dua, tapi ini berbeda jauh dengan part satunya. Yah, part satunya ditulis beberapa tahun silam, saat masih..masih..galau.. *halah.



Sungguh mukaddimah yang nggak penting, catatan ini juga nggak penting sih! :D



Selalu teringat kata-kata guru mengaji saya dulu, "Allah itu pasti akan mengabulkan doa kita, apa yang kita minta pasti diberi. Waktunya? bisa sekarang, bisa nanti, atau digantiNya dengan yang lebih baik."



Dan itu, absolutely benar. Saya pribadi merasakan kebenaran itu. Mulai dari hal-hal kecil aka sepele, mungkin. Hingga hal-hal besar yang saya minta dalam hidup saya. Yang dibisikkan "iseng" dalam hati, atau yang dipinta dengan sesungguh permohonan. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan pinta hambaNya, yakinlah.



Saya itu, susah banget ingat jalan, sudah berkali-kali menyusuri jalan yang sama, masih tetap saja bisa nyasar. Terutama kalau masuk komplek perumahan atau jalan yang banyak lorong-gang nya, bisa masuk, jarang bisa keluar. Berasa bingung dalam labirin. Disaat-saat bingung, saya suka bertanya-tanya dalam hati "Ya Allah, lewat kiri atau kanan ya? bantu saya melajukan kendaraan saya ke jalan yang benar ya Allah, semoga saya nggak telat, semoga saya nggak semakin nyasar, atau semoga saya bertemu orang yang dapat menunjukkan jalan, dst"



Dan Allah selalu membantu saya,

Saya bertemu orang yang saya kenal, atau Allah kuatkan felling saya melajukan kendaraan saya menuju jalan keluar, atau Allah ingatkan saya pada tanda jalan (bangunan, pohon atau palang jalan) yang saya ingat, hingga saya selamat sampai tujuan. Ini berarti sekali buat saya yang terkenal telatnya.



Lewat depan rumah makan, mencium harumnya aroma ayam bakar, dan saya sedang tak punya uang,

"Ya Allah, ingin sekali makan ayam"

Dan, esok siangnya saya ditraktir makan ayam bakar dengan seorang sahabat. Subhanallah.. :')



Di saat saya benar-benar dalam keadaan terjepit, disaat saya benar-benar bingung, gelisah, dan mulai dong..dong.. "Ya Allah, bagaimana ini?" dan tak lama, Allah beri solusinya di jam yang sama atau di hari yang sama. Subhanallah, sungguh pertolongaNya selalu berarti bagi saya.. :')



Atau ketika saya merasa tak ada yang dapat saya lakukan lagi untuk merubah suatu keadaan, saat air mata sudah berdesak-desakan hendak keluar, Allah selalu hadir dengan segala kemudahannya, dengan cara tak tak terduga oleh saya, Allahu Akbar..



"Ya Allah, jadikanlah rasa syukur menjadi bagian dari rezeki saya.." pinta saya kerapkalii.



di suatu ketika, saya melihat orang yang tidak saya kenal, "Ya Allah, saya ingin berkenalan dengannya"

beberapa hari kemudian, di tempat, waktu, dan moment yang unpredictable (halah), sering Allah pertemukan dengan orang yang mungkin terbesit dipikiran dan hati saya ingin mengenalnya, hingga berkenalanlah kami, beberapa diantaranya Alhamdulillah, Allah jadikan sahabat berbagi indahnya hidup.. :')



Pernah pula, berakhir setahun yang lalu. Lebih dari seribu malam tanpa jeda saya meminta satu hal yang sama pada Allah.. hanya satu hal itu saja yang saya ulang-ulang siang-malam dan di kala hujan. Untuk hal yang satu itu, saya meminta demikian spesifik, detail, jelas, lengkap. Hingga 3 tahun lebih berlalu yang kunjung menuai harapan. Kemudian saya mencoba menyadarkan diri, mungkin yang saya minta bukan sesuatu yang baik untuk saya, mungkin yang saya minta kelak akan membawa kemudharatan bagi saya. Dan saya pun berhenti berharap.



"Ya Allah, saya berserah diri padaMu, berilah saya yang terbaik menurutMu. Yang terbaik bagi saya, bagi keluarga saya, bagi agama saya, bagi keturunan-keturunan saya, bagi hari depan saya. Jangan beri yang terbaik menurut pandangan saya, namun berilah yang terbaik menurutMu, sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Mengetahui."



Dan,

Tepat sebulan yang lalu, di saat saya sudah melupakan dan tak menginginkannya lagi, doa yang saya panjatkan lebih dari 1000 malam yang berakhir setahun silam itu, Allah berikan. Persis seperti yang saya pinta. Lengkap dengan detail-detail yang sama. Sedikitpun tak berbeda. Membuat saya tergugu tak henti. "Ya Allah, benarkah ini yang terbaik bagi saya menurutMU? Jangan kabulkan pinta saya, jika ini hanya yang terbaik menurut ingin dan pandangan saya, beri saya yang terbaik MenurutMU."



Seringpula, saya yang pundungan dan kolokan ini suka tiba-tiba sensitif nggak jelas, nggak sabaran, dan nggak mau ngalah, meski dengan anak-anak sekalipun (haduh).



Misalnya gini..gini..



saya tuh punya benda yang saya buat dengan sepenuh jiwa dan raga (lebay). Susah payah, butuh waktu lama mengerahkan seluruh daya dan upaya saya untuk hasil maksimal seperti yang saya rencanakan, dan pastinya sangat saya sukai. Kemudian tiba-tiba, ada anak-anak yang memegangnya dengan khas anak-anak (kurang lembut maksudnya), HHHHH..NOOOOO..NGGA RELAAA.. :nangis



Kalau dulu, saya bisa langsung mengambil kembali sambil jelas, tegas mengatakan NO!



Kalau sekarang, berusaha menahan napas, memandang miris meski ingin menangis.. "Ya Allah, jadikanlah sabar menjadi bagian dari rezeki saya" sembari berpikir manis, "Ok, tenang sa, kamu kan bisa bikin lagi?" :senyum

*hihi, kok saya rasanya makin lebay ya? mungkin ke-lebay-an juga bagian dari rezeki saya.. :D



Bagi saya, apapun itu yang Allah berikan untuk saya adalah rezeki saya. Mata yang masih dapat melihat dengan jelas, pendengaran yang masih baik, tangan dan kaki yang berfungsi optimal, nafas yang lancar, keluarga, teman-teman, setiap kejadian, semuanya..semuanya.. semoga sabar dan syukur, semoga Allah tetapkan menjadi bagian dari rezeki saya pula.. :')



Dengan semua yang Allah berikan, kerapkali saya malu untuk meminta banyak hal, meminta terlalu sering.. tapi ternyata, saya tak pernah bisa berhenti untuk tak meminta padaNya. Apalagi kalau saya ingat, saya masih sering lalai, saya masih sering malesan beribadah padaNya, saya masih saja menunda waktu, padahal muadzin sudah mengingatkan jadwal meeting saya denganNya :malu :'(



Saya juga sekarang lebih hati-hati dalam berdoa, nggak berani minta "asal-asalan" lagi T_T

Misalnya ketika saya ada janji dengan teman mau kemana gitu, tapi saya malas keluar rumah, ntah karena cuaca yang panas, dan seabrek alasan lain yang sebenarnya nggak penting.

"Ya Allah, saya malas sekali keluar hari ini, semoga teman saya memaklum, tapi alasan apa yang harus saya beri?"

Alhasil, tak lama kemudian bisa jadi saya diare sampai lemas, pusing, atau sesuatu yang membuat saya memang harus benar-benar di rumah, hingga teman saya pun menjadi maklum.. (_ _!)



Allah sesuai prasangkan hambaNya.

Allah tak pernah mengabaikan pinta hambaNya, meski itu hanya tersirat sesaat..apalagi yang dipinta dengan kesungguhan hati. So, jangan pernah meragukan kepastian JanjiNYA.. :')



Oya, perkataan juga bagian dari doa, biasakanlah berkata yang baik, jangan sampai kita menyesal saat Allah mengabulkan perkataan buruk kita, yang mungkin tak sengaja kita lontarkan karena kesal, emosi.. take care!





Bingung mau nulis apa lagi, kok ini tulisan nggak jelas gini maksudnya apa ya? T_T


baca juga
Doa, dan...Doa..

Tidak ada komentar: